Rahma Sarita: assalamualaikum wr wb

HAL: Bill Gates Mengkhawatirkan Angka Ijazah SD-ku


………
………
Ijazah SD dan surat tanda lulus dengan nilai tigapuluh.
………
………
………
Formulir untuk perpanjangan Paspor di kantor Imigrasi jalan Warung Buncit Jakarta Selatan.
Catatan petugas Imigrasi pada 8 Februari 2012, agar “dokumen asli dilampirkan” dan aku ditunggu sampai jam empat sore untuk kembali dengan membawa dokumen asli.
………
………
………
………
……… Rahma Sarita pada 7 Februari 2012 di Jak-TV malam hari.
………
………
………
………
………
………


Sejak beberapa hari yang lalu aku disibukkan dengan perpanjangan Paspor atas ajakan kakakku yang laki dan istri. Pasporku itu sudah lama tidak diperpanjang setelah aku buat pada tahun 1993 dulu dan kadaluarsa pada tahun 1999, tidak pernah dimanfaatkan karena memang aku belum pernah bepergian ke luar negeri.

Persoalan utama untuk memperpanjang pasporku itu adalah persyaratan untuk melampiri ijazah, karena ijazahku yang dari SMA dan SMP sudah lama tidak ada. Ijazah SMA aku titipkan waktu kerja menjadi salesman di Electrolux tahun 1987 dan tidak aku ambil lagi sehingga wajar juga kalau sulit ditemukan karena sudah lebih dari 20 tahun. Sedangkan ijazah SMP aku titipkan di PT Anggara suatu rekanan dari Departemen Penerangan waktu aku kerja jadi salesman tahun 1993. Saat itu aku jadi salesman untuk mencari sponsor perusahaan yang akan meramaikan Sidang Umum MPR tahun 1993, misalkan sponsor untuk umbul-umbul, spanduk, baliho, yang memuat soal sukseskan Sidang Umum MPR 1993 dan logo perusahaan masing-masing. Sekarang PT Anggara itu sudah pindah dan aku tidak tahu dimana.

Untuk ijazah SMA aku sudah usahakan untuk mendapatkan lagi selama beberapa hari ini tapi cukup sulit juga, orang-orang yang kerja sudah pada berganti. Maklum sudah lebih dari 20 tahun.

Sebetulnya urusan paspor itu dapat juga dengan memanfaatkan jasa calo, dan ada yang bersedia bantu dengan biaya 600 ribu yaitu beberapa ratus ribu diatas biaya resmi yang 255 ribu. Tapi kurang enak juga kalau aku pakai jasa calo dalam keadaan dimana soal Imigrasi dikelola oleh menteri baru saat ini yang bernama pak Amir Syamsudin yang seperti terkait namaku A.M. Firmansyah.

Tidak ada pilihan lain selain aku gunakan ijazah SD. Namun ada persoalan lain, yaitu jumlah nilaiku pada ijazah SD adalah 30 yang seperti berarti tiga kosong. Padahal seperti yang aku sering sebutkan, kalau orang-orang yang terkait dengan 3 diangkat dari bumi ini dapat berakibat terjadi perebutan senjata-senjata pemusnah masal yang berujung ke kiamat akibat kedahsyatan senjata-senjata pemusnah masal itu. Tapi aku tidak ada pilihan lain selain menggunakan ijazah SD.

Rabu tanggal 8 Februari 2012 aku berangkat juga dari rumah sekitar jam setengah tujuh pagi, dengan membawa foto copy ijazah SD bernilai 30 itu bersama foto copy kelengkapan lain. Naik sepeda, lalu angkot, dan ketika sampai di dekat Mal Cilandak dekat komplek Marinir Cilandak macet berat maklum jam berangkat kantor sehingga aku pindah naik ojek sampai di halte busway Warung Buncit dekat perempatan Ragunan.

Sampai di kantor Imigrasi di Warung Buncit sekitar jam setengah sembilan. Setelah antre beberapa jam, sekitar lima belas menit sebelum jam 12 siang sampailah pada giliranku. Petugas pemeriksa memberi catatan pada mapku yaitu agar berkas asli dibawa semua, dan aku ditunggu sampai jam 4 sore untuk kembali lagi dengan berkas-berkas asli itu.

Semula aku sanggupi, tapi sampai di halte busway aku baru ingat berkas-berkas asli itu ada di dua tempat, selain ijazah asli ada di Cinere, juga ada Kartu Keluarga asli yang ada pada kakakku di Pondok Bambu. Dengan kemungkinan macet di jalan, aku pikir sulit juga untuk sampai lagi di kantor Imigrasi menjelang jam 4 sore. Akupun tidak kembali lagi sore hari sesuai petunjuk petugas Imigrasi itu, dan baru kembali keesokan hari pada tanggal 9 Februari 2012. Itupun sempat salah turun halte, karena suara yang memberi tahu masing-masing halte sedang tidak berfungsi, aku tidak tahu waktu sudah sampai di halte Imigrasi dalam keadaan bus yang cukup padat pula. Baru tahu waktu pintu busway sudah mulai ditutup. Sehingga aku turun di halte berikut yaitu Duren Tiga, lalu menunggu busway lain lagi untuk kembali ke halte Imigrasi.

Dan soal nilai 30 pada ijazah SD-ku itu ternyata menjadi kekhawatiran Bill Gates juga. Muncul pesan Twitter baru dari Bill Gates dengan kode link “zgD4sd”, yang secara jelas memuat “sd” seperti terkait ijazah SD-ku itu. Sedangkan huruf “D4” dimana angka 4 dalam bahasa Jerman atau Belanda adalah “fir” yang seperti memuat namaku Firman, sehingga seperti mengingatkan agar aku saja yang “Death Firman” sesuai kesediaanku ketemu ajal untuk kebaikan umat manusia.

Pada pesan Twitter itu tertulis “8 hours ago”, berarti dimuat oleh Bill Gates sekitar 8 jam sebelum aku lihat pada jam 15.04 WIB. Dengan kata lain Bill Gates memuat pesan Twitter itu pada hari Rabu tanggal 8 Februari 2012 sekitar jam 7 pagi, atau sekitar setengah jam setelah aku berangkat dari rumah menuju Imigrasi.

Bukan berarti aku tidak peduli soal nilai 30 di ijazahku itu. Aku datang dan memasukkan berkas ke Imigrasi pada tanggal 8, mengingatkan pada tetanggaku dulu yang tinggal di rumah nomer 8 yaitu Theo. Tentu bukan pula berarti temanku Theo itu menjadi tanggal dari dunia ini, melainkan nama temanku Theo itu dapat berarti “the 0”, sehingga kedatanganku ke kantor Imigrasi pada tanggal 8 itu dapat berarti pula “tanggal the 0”, yaitu nilai 30 pada ijazahku itu ditanggalkan angka 0 sehingga menjadi tinggal angka 3 saja.

Sehari sebelum itu pada 7 Februari 2012 ada pesan penting lain dari Bill Gates yaitu memuat kode link “wqGIw0”.

Pada tanggal 7 Februari 2012 itu aku pergi ke Kedoya, ke kantor Lux yang menjual produk-produk Electrolux untuk mencari ijazah SMA-ku yang aku sebut diatas. Aku datang agar lebih leluasa bicara sama para pegawai disitu, siapa tahu ada info lebih lanjut soal ijazah SMA-ku. Pegawai disitu akan mengusahakan untuk bantu menemukan, tapi dia bilang mungkin agak lama.

Kantor penjualan perusahaan elektronik Lux itu tidak seberapa jauh dari Metro TV yang milik pak Surya Paloh yang berasal dari Aceh. Dulu aku juga ada teman bernama Kiki yang berasal dari Aceh. Sehingga pesan Twitter itu seperti terkait dengan soal ini.

Kode link “wqGIw0” dimana huruf “w” dalam bahasa Inggris dibaca sebagai “double you”, sehingga seperti berarti “double you q, GI double you zero”. Dalam hal ini “GI double” adalah GIGI, yaitu terkait aku yang bergigi tonggos. Sehingga seperti mengingatkan agar aku yang di tahun 2001 gagal menikah sama kamu waktu kamu kerja di Metro TV, kali ini jangan gagal lagi sebab terkait dengan “gigi ….. you zero”, aku yang bergigi tonggos ini akan menjadi zero setelah resmi menikah sama kamu, aku ketemu ajal untuk kebaikan umat manusia.

Dan pada malam hari 7 Februari 2012 itu kamu muncul dengan baju ungu, dimana warna ungu juga memuat dua huruf “u”, seperti berarti “double you” juga.


Jakarta, 9 Februari 2012.
wassalam,


a.m. firmansyah
sms 0812 183 1538


Tinggalkan komentar