Rahma Sarita: assalamualaikum wr wb


HAL:  Isyarat Lewat Rombongan Semut Sebelum Sholat Jumat 10 Juni 2011


……..
Untuk menuju mesjid Al-Ittihad kalau dari Mal Cinere harus menyeberang jalan dulu, lalu jalan kaki di depan toko-toko yang ada di seberang Mal yang antara lain ada Apotik Kawi Jaya, BCA, dan di ujung ada Bank Bisnis kemudian restoran Padang SSS. Setelah jalan Pala, sebuah jalan masuk komplek perumahan, lalu deretan toko berlanjut lagi yang dimulai dengan Bank Mandiri di pojok yang berjendela kaca biru pada foto ini, berseberangan dengan Pizza Hut.
……..
Masuk jalan Pala yang berada di antara restoran Padang SSS dan Bank Mandiri, akan ketemu warung tukang rokok di pinggir kiri jalan.
……..
Jalan Pala itu lalu berbelok ke kiri, tapi untuk pejalan kaki dapat jalan lurus terus menyeberangi selokan yang ada jembatan kecil berbentuk tangga.
…….
Jembatan kecil berbentuk tangga untuk pejalan kaki menyeberangi selokan.
…….
Sekitar 500 meter kemudian barulah ketemu dengan mesjid Al Ittihad itu.
…….
……..
……..
Kalau hari Jumat, teras mesjid diberi karpet dan halaman paving blok diberi tikar. Pada hari Jumat 10 Juni 2011 itu aku duduk di pojok menghadap mesjid, pada halaman paving blok yang diberi tikar, dan tangga dua trap ada di sebelah kiriku.
…….
……
Saat aku potret pada Selasa 14 Juni 2011 tembok di bawah teras tampak bersih dari semut. Demikian juga waktu aku sholat Jumat 10 Juni 2011, mula-mula tembok tidak ada semut tapi lama-kelamaan mulai muncul beberapa dari lubang di ujung kanan, dan kemudian muncul berombongan seperti orang yang sedang mengantar jenazah.
……
…….
Mesjid ini pakai AC seperti terlihat pada dinding di atas jendela, ada sekitar lima unit AC-split.
…….
…….
…….
FILE – This May 24, 2011 aerial file photograph shows a neighborhood destroyed by a powerful tornado in Joplin, Mo. The Federal Emergency Management Agency said Monday, May 30, 2011 that it will consider bringing in trailers, as it did for New Orleans after Hurricane Katrina, if enough homes are not available. (AP Photo/Charlie Riedel, File) Mon May 30, 1:52 PM ET
…..
A motorcade carrying President Obama passes through a devastated Joplin, Mo., neighborhood Sunday, May 29, 2011. An EF-5 tornado tore through much of the city a week ago damaging a hospital and hundreds of homes and businesses and killing at least 139 people. (AP Photo/Charlie Riedel) Sun May 29, 2:45 PM ET
…..
Missouri Governor Jay Nixon (L) and Joplin Mayor Michael Woolston (R) listen while US President Barack Obama speaks to press while touring tornado damage in Joplin, Missouri. Obama, paying tribute to victims of one of deadliest tornadoes in US history, pledged to stand with Joplin “every step of the way” as it rebuilds. (AFP/Brendan Smialowski) Sun May 29, 7:31 PM ET
…..
Workers unfurl a giant American flag on the facade of the St. John’s Regional Medical Center in Joplin, Mo., Sunday, May 29, 2011, exactly one week after a destructive tornado struck the hospital. The hospital suffered extensive damage and at least 142 people were killed and hundreds more injured in the tornado. (AP Photo/Mark Schiefelbein) Sun May 29, 8:27 PM ET
…….


Ini terkait soal aku sholat Jumat di mesjid Al-Ittihad pada 10 Juni 2011 yang lalu seperti yang sudah aku tulis pula di Twitlonger pada sore hari itu juga. Namun karena mesjid itu terletak di dalam komplek perumahan, bukan di jalan besar, jadi kurang lengkap kalau tidak aku sertakan foto-foto mesjid itu seperti terlihat di atas.

Semula aku mau buat foto-foto itu hari Sabtu 11 Juni 2011 pagi, tapi ditunda dan kemudian direncanakan Minggu pagi, lalu ditunda lagi ke Senin dan kemudian baru pada Selasa setelah ke kantor kamu dalam perjalanan pulang aku mampir di mesjid itu.

Dan yang menarik adalah kebetulan saat aku ke mesjid itu Selasa siang itu, ada seorang berseragam Toyota seperti yang dikenakan seseorang pada aku sholat Jumat 10 Juni 2011 itu. Sehingga aku sempatkan memotret seragam orang itu juga.

Mula-mula aku gak perhatikan seragam orang itu. Sewaktu Selasa siang aku baru sampai di mesjid orang itu belum ada, aku ke toilet dan berwudhu lalu bikin beberapa foto, kemudian sholat Dhuhur. Selesai sholat, aku bermaksud motret lagi karena ada yang kurang bagus, dan sempat terlihat orang itu duduk di teras di luar pintu. Semula aku pikir satpam karena seragam dia putih dan biru seperti satpam.

Selesai motret aku berjalan mau ambil sepatu dekat orang itu, dan orang itu kebetulan baru bangkit berdiri, saat itulah aku baru perhatikan seragam dia ternyata bertuliskan Toyota dan Auto 2000. Waktu dia berjalan masuk ke mesjid aku lihat dari belakang ternyata sama persis dengan seragam orang yang pada Jumat 10 Juni 2011, yang ada tulisan “Toyota moving forward” di punggung. Seperti aku tulis di Twitlonger, saat aku sholat Jumat pada Jumat 10 Juni 2011 ada seorang berseragam Toyota berada tepat di depanku, kemudian ketika terdengar Qomat untuk memulai sholat dia berpindah ke shaf depan dia sehingga menyebabkan aku naik ke teras tempat dia semula ada.

Maka pada Selasa siang itu, akupun mengikuti orang itu masuk mesjid untuk memotret, tapi dia kemudian malah terlentang di karpet mesjid. Aku tegur dia dan bilang mau motret seragam dia karena bagus, diapun setuju dan menghadapkan badan ke aku tapi terus aku bilang mau motret dari belakang dan diapun membelakangi aku. Kalau saja aku ke mesjid itu pada Sabtu atau Minggu atau Senin sesuai rencana semula, mungkin nggak akan ketemu orang itu. Sebab hari Selasa itu dia lagi bertugas jaga pameran di Mal Cinere dan salesman yang ditugaskan di pameran biasanya nggak tiap hari sama. Dulu waktu aku di Astra Toyota juga seperti itu, kalau pameran lima hari misalkan paling aku ditugaskan sehari saja karena bergantian dengan salesman lain.

Selesai memotret, aku sempat ngobrol sebentar dan kasih tahu dia bahwa dulu aku juga pernah jadi counter-sales di showroom Toyota Astra di jalan Juanda, yaitu sales yang berada di showroom menunggu pembeli datang. Dan diapun memberikan kartu nama, ternyata nama dia Bagus Hardianto, seperti sesuai dengan apa yang aku bilang soal seragam dia bagus waktu aku mau motret dia.

Agar lebih lengkap, berikut ini aku tulis lagi apa yang sudah aku tulis di Twitlonger dan ada beberapa tambahan untuk melengkapi.

Sejak muncul Twitter kamu pada 1 Juni 2011 mengenai cari donor darah golongan A negatif di Surabaya, aku berpikir untuk cari tau siapakah yang sakit. Tapi mengingat beberapa waktu lalu aku sudah pernah juga telepon ke TV baru yang konon tempat kerja kamu itu namun yang terima telepon bilang gak ada yang bernama Rahma Sarita, aku jadi gak tau mau cari info kemana.

Sehingga aku pilih pasif aja menunggu lebih lanjut pesan baru di Twitter kamu. Namun sampai tanggal 8 Juni 2011 belum juga muncul pesan baru. Tanggal 9 Juni 2011 aku mulai persiapkan untuk langsung datang saja ke alamat TV baru itu, yang beralamat di jalan yang memuat kata “Bawah” itu.

Sore hari pada 9 Juni 2011 itu aku merencanakan untuk print pesan Twitter kamu itu sesudah Maghrib, tapi kemudian hujan gerimis. Dan malam hari di TV-One lagi ada acara yang menarik, Editorial Club, dipandu Alfito Deannova dan ada pak Karni Ilyas juga, dengan bintang tamu Asro Kamal Rokan PemRed dari Jurnas,  PemRed Suara Pembaruan, dan Gendur Sudarsono PemRed Harian Tempo, sehingga akupun nonton TV aja sembari menunggu hujan reda. Kadang hujan emang reda, tapi terus gerimis lagi.

Pagi hari tanggal 10 Juni 2011 baru aku sempat print ke warnet dekat rumah, dan langsung berangkat ke Mal Cinere sambil menunggu waktu sholat Jumat.

Tanggal 10 Juni 2011 itu aku pikir memiliki makna penting yaitu karena kata “tanggal” dapat pula berarti “lepas”, seperti pada kalimat “gigi anak itu tanggal”. Sehingga kata “tanggal 10” dan aku menuju alamat TV baru yang memuat kata “Bawah” dapat menjadi simbolik bahwa aku nggak berminat untuk menyebabkan orang nomer satu di negeri ini menjadi kosong, tanggal satu kosong, lepas satu kosong. Sesuai yang aku sering ungkapkan soal aku nggak berminat masuk ke dunia politik.

Jam setengah duabelas siang aku sudah di mesjid Al-Ittihad di perumahan Cinere di seberang Mal. Mesjid itu di dalam perumahan, jadi kalau dari Mal Cinere harus menyeberang jalan dulu, lalu jalan kaki di depan toko-toko yang ada di seberang Mal yang antara lain ada Apotik Kawi Jaya, BCA, dan di ujung ada Bank Bisnis serta restoran Padang SSS kemudian ada jalan Pala sebuah jalan masuk komplek perumahan, lalu deretan toko berlanjut lagi yang dimulai dengan Bank Mandiri di pojok berseberangan dengan Pizza Hut.

Tapi jangan jalan terus ke depan Bank Mandiri itu, melainkan masuk ke jalan Pala yang diapit oleh restoran Padang SSS dan Bank Mandiri itu. Setelah berjalan ke dalam komplek perumahan itu, menyeberangi sebuah selokan dengan melewati jembatan kecil berbentuk tangga untuk pejalan kaki, kemudian sekitar 500 meter barulah ketemu dengan mesjid Al Ittihad itu. Mesjid itu diapit dua jalan yaitu jalan Nangka Barat dan jalan Rambutan.

Waktu aku masuk di halaman mesjid hari Jumat itu belum terlalu ramai cuma ada sekita lima orang, dua orang yang datang bareng aku dan tiga orang yang emang sudah ada di halaman mesjid.

Sesudah ke toilet dan wudhu, aku pilih duduk di halaman dekat tangga masuk mesjid di bagian paving blok yang diberi tikar. Sehingga kalau dibanding lantai teras mesjid mungkin sekitar setengah meter lebih rendah, agar sesuai rencanaku hari itu sesudah sholat Jumat mau ke jalan yang menggunakan nama “Bawah”, tempat kamu kerja.

Aku duduk tepat berhadapan dengan teras mesjid yang sekitar setengah meter lebih tinggi dari tempatku duduk. Mula-mula tembok pinggiran lantai teras setinggi setengah meter itu tampak bersih dari semut. Tapi lama-kelamaan muncul beberapa semut kecil seperti yang suka mengerumuni makanan manis, berjalan terpencar-pencar menuju ke tikar tempat aku duduk. Aku cari barangkali ada sisa makanan disitu, tapi gak ada. Kemudian muncul lagi rombongan semut yang lebih banyak, ke samping sekitar tiga atau empat deret dan ke belakang berbaris panjang sehingga seperti orang mengantar jenazah, dan mengarah ke tikar di bawah kaki kananku yang sedang bersila. Akupun bergeser ke kanan, dan memperhatikan lagi ada apakah di tikar itu, tapi gak kelihatan ada apa-apa. Dan rombongan semut itupun kemudian seperti kebingungan, mencari-cari, lalu mulai kembali ke sarang lagi berupa lubang kecil di pinggiran lantai teras mesjid itu.

Maka akupun membatalkan rencana ke TV baru tempat kamu kerja itu. Sebab khawatir juga melihat rombongan semut seperti mengantar jenazah itu, jangan-jangan ada orang penting yang meninggal setelah aku ke TV baru tempat kamu kerja itu. Seperti ketika tanggal 29 Desember 2009 aku ke Wisma Nusantara tapi kamu lagi nggak tugas di acara Apa Kabar Indonesia malam, dan keesokan hari muncul berita Gus Dur meninggal dunia. Apalagi pada 22 Mei 2011 baru terjadi Tornado berskala paling tinggi yaitu EF5 di kota Joplin, Missouri, Amerika Serikat dan berita terakhir menyebutkan korban 153 orang tewas, yang mengingatkan aku pada penyanyi blues tahun tujuhpuluhan Janis Joplin yang digemari juga oleh Gus Dur.

Rombongan semut yang seperti mengantar jenazah itu juga mengingatkan aku waktu ke pertemuan teman SMA-ku di Plaza Senayan pada 28 Maret 2007 yang semula direncanakan diadakan di restoran Crystal Jade di lantai tiga, tapi kemudian setengah jam menjelang acara dimulai mendadak dipindah ke Canton Bay di lantai basement di bawah. Dan kemudian pada 30 Maret 2007 muncul berita Chrisye meninggal dunia.

Aku juga jadi ingat pesan di Twitter kamu pada 7 Mei 2011 sepuluh hari sebelum ulang tahunku, kamu mengucapkan selamat ulang tahun kepada Meutya Hafid rekan kamu waktu di Metro TV dulu dengan kata-kata “happy Bday CeMuut”.

Kembali ke saat di mesjid Jumat siang itu, waktu suara Qomat untuk memulai sholat Jumat sudah muncul, orang yang tepat di depanku di teras mesjid itu kebetulan bergeser ke depan, sehingga tempat yang semula dia tempatipun menjadi kosong. Aku sempat menunggu sebentar barangkali orang di kiri atau kananku ada yang mau maju isi tempat kosong itu, tapi nggak ada sehingga aku yang maju naik ke teras mesjid itu. Selesai sholat aku perhatikan bagian belakang baju orang itu bertuliskan “Toyota moving forward”, mungkin karyawan dari Astra atau dealer Toyota lain aku pikir.

Sampai di rumah,  Jumat siang 10 Juni 2011 itu aku telpon ke kantor TV baru itu, dan diberi tahu bahwa kantor TV baru itu sudah pindah sejak dua bulan lalu tapi si penerima telepon itu nggak tau nomer telepon di alamat baru itu. Dia cuma tau nomer kantor di alamat baru itu adalah 40 – 41.

Pada surat di Twitlonger itu aku berencana Insya Allah pada tanggal 13 Juni 2011 hari Senin aku datang ke alamat baru itu, meskipun aku belum tau apakah betul kamu kerja di situ atau kamu sudah pindah juga ke perusahaan lain. Yang penting nomer 40 – 41 itu seperti terkait namaku Firman yang dalam bahasa Jerman atau Belanda “fir” itu berarti “empat”, dan sesuai dengan statusku untuk menjadi kosong, ketemu ajal untuk kebaikan umat manusia dan menghindar dari politik, “empat mengosongkan empat satu”.

Namun karena kemudian muncul pesan Pesan Bill Gates Soal 13-14 di Twitter yang seperti menghimbau agar aku jangan datang pada 13 Juni 2011, maka aku datang pada hari Selasa tanggal 14 Juni 2011.


Jakarta, 15 Juni 2011.
wassalam,


a.m. firmansyah
sms 0812 183 1538


Tinggalkan komentar