Rahma Sarita: assalamualaikum wr wb

HAL:  Reno Dan Wicaksono Tewas Pada Final Sea Games 2011 Dan Bill Gates Mengganti Link Pada Pesan Twitter


Indonesian soldiers pull out a child from the crowd during the SEA Games soccer final between Malaysia and Indonesia at the Gelora Bung Karno stadium in Jakarta late November 21, 2011. REUTERS /Supri (INDONESIA – Tags: SPORT SOCCER) Reuters via Yahoo! News – Nov 21 09:38am
……..
Indonesian security officials push supporters over a fence during the final match between Indonesian and Malaysia at the 26th Southeast Asian Games in Jakarta, on November 21. Two Indonesian football fans died in a stampede at the match, according to a victim’s brother and a report citing a paramedic. AFP via Yahoo! News – Nov 21 05:32pm
……..
A stampede at the SEA Games football final sees two dead and at least 10 injured. (Tempo photo) Sel, 22 Nov 2011
……..
Indonesian police officers evacuate an unconscious man from the crowd after a stampede inside the stadium during the Southeast Asian Games final soccer match between Indonesia and Malaysia at Gelora Bung Karno stadium in Jakarta, Indonesia, Monday, Nov. 21, 2011. A stampede outside the stadium at the football final of the Southeast Asian Games has left two fans dead. (AP Photo/Dita Alangkara) Mon, Nov 21, 2011
……..
Penonton yang pingsan saat berdesakan diungsikan dari tribun Gelora Bung Karno dalam pertandingan final SEA Games Indonesia vs Malaysia. Indonesia kalah dalam adu penalti, dua orang penonton tewas terinjak-injak. Foto: Yahoo! 22 November 2011
……..
Indonesian police officers evacuate an unconscious woman from the crowd after a stampede inside the stadium during the Southeast Asian Games final soccer match between Indonesia and Malaysia at Gelora Bung Karno stadium in Jakarta, Indonesia, Monday, Nov. 21, 2011. A stampede outside the stadium at the football final of the Southeast Asian Games has left two fans dead. (AP Photo/Dita Alangkara) Mon, Nov 21, 2011
……..
Indonesian police officers evacuate a boy from the crowd after a stampede inside the stadium during the Southeast Asian Games final soccer match between Indonesia and Malaysia at Gelora Bung Karno stadium in Jakarta, Indonesia, Monday, Nov. 21, 2011. A stampede outside the stadium at the football final of the Southeast Asian Games has left two fans dead. (AP Photo/Dita Alangkara) Mon, Nov 21, 2011
……..
Indonesian security officials help evacuate supporters over a fence during the final match between Indonesian and Malaysia at the SEA Games. (AFP photo) Sel, 22 Nov 2011
……..
……..
……..
Dua Suporter Tewas,
Salah Satunya Anggota Band DOT
Kompas | Sabrina Asril | Tri Wahono |
Senin, 21 November 2011 | 22:47 WIB
……..
JAKARTA, KOMPAS.com — Dua orang dipastikan meninggal dunia saat desak-desakan suporter di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (21/11/2011) malam. Kedua korban berkelamin laki-laki telah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
……..
Salah satu korban bernama Reno Alvino (21), warga Cililitan, Jakarta Timur. Reno Alvino adalah additional player band DOT yang dibentuk dua bersaudara Ezza Yayang dan Adam Yayang. Di band tersebut, Reno biasa bermain sebagai drummer. Sementara satu korban lainnya belum diketahui identitasnya. Keduanya meninggal saat terjadi kericuhan di sektor 7 sekitar pukul 19.00.
……..
“Kita datang rombongan. Semua pegang tiket. Yang enggak punya maksa masuk jadi dorong-dorongan, jatuh, misah. Dan dengar-dengar, saya cari enggak ada. Tahu-tahu ada dua korban pas desak-desakan. Saya cek ternyata Reno. Dia udah enggak ada,” kata saudara sepupu Reno, Helmi (25), kepada Kompas.com.
……..
Dalam laga final sepak bola SEA Games Indonesia versus Malaysia, kedua tim dipaksa bermain maksimal sehingga harus berhadapan hingga adu pinalti. Kedua tim bermain imbang 1-1 hingga perpanjangan waktu dan Indonesia kalah dalam adu pinalti 4-3. Indonesia akhirnya harus mengakui keunggulan Malaysia dengan skor 5-4.
……..
……..
……..
……..
……..
Jenasah Mr X Korban Kerusuhan GBK Sudah Dikenali
Wahyu Praditya Purnomo
Selasa, 22 November 2011 | 18:16 WIB
……..
INILAH.COM, Jakarta – Identitas jenazah Mr X, satu dari dua suporter yang tewas saat Laga Final Timnas Indonesia melawan Malaysia pada Senin (21/11/2011) kemarin, akhirnya diketahui. Korban adalah Aprilianto Eko Wicaksono (14), warga Tangerang.
……..

Aprilianto Wicaksono. foto: Inilah.com

……..
Selasa, 22/11/2011 16:54 WIB
Jasad Suporter Mr X, Pelajar SMP Bernama Aprilianto
Rivki – detikNews
……..
Jakarta – Identitas suporter Mr X yang tewas terinjak-injak di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) akhirnya diketahui bernama Aprilianto Eko Wicaksono (14). Ia pelajar kelas 1 SMPN 2 Tangerang.
……..
Keluarga Eko berdatangan di rumah duka RSCM, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Selasa (22/11/2011) sejak pukul 14.00 WIB. Keluarga terlihat terpukul dan menangis tersedu-sedu.
……..
……..
……..
……..
Pesan Twitter yang sama namun kode link diganti setelah peristiwa dua orang tewas di final sepakbola Sea Games 2011.
……..
Tembok depan Mal Cinere.  wikiipedia
peredampanas.com
Mal Cinere dari seberang jalan.   a.m. firmansyah
Taxiku. blogdetik.com
…….
…….


Dua orang tewas pada saat berdesakan untuk masuk stadion GBK Senayan dalam final sepakbola Sea Games 2011 antara Indonesia dan Malaysia pada 21 November 2011. Nama kedua korban itu seperti memuat isyarat juga untuk persoalan kita.

Korban pertama adalah Reno Alvino yang juga pemain band DOT. Nama depan dari Reno Alvino itu seperti nama teman sekolahku Reno yang menikah dengan teman sekolahku juga Wista, dimana nama Wista itu pada sekitar tahun 2005 seperti menginspirasi kemunculan Windows Vista dari Microsoft.

Sedangkan nama band DOT dimana almarhum Reno Alvino bermain sebagai drummer adalah seperti nama kecil kakakku Faisal yang waktu balita dulu suka dipanggil Bendot karena gemuk. Seperti terkait dengan apa yang sering aku ungkapkan soal nama kakakku Faisal itu memuat “sal” seperti pada kata salib, dan kalau orang-orang yang terkait dengan tiga atau salib diangkat dari bumi ini, dapat terjadi perebutan terhadap senjata-senjata pemusnah masal yang kemudian berujung ke hari kiamat akibat kedahsyatan senjata-senjata pemusnah masal itu.

Korban kedua adalah Aprilianto Eko Wicaksono yang mengingatkan aku pada Arief Wicaksono suami dari cewe yang dulu tetanggaku dan pernah dekat dengan aku.

Sehingga kedua korban itu seperti mengingatkan bahwa tujuanku menikah sama kamu adalah untuk aku ketemu ajal, untuk kebaikan umat manusia.

Seolah karena terpengaruh oleh dua korban tewas di final sepakbola Sea Games 2011 itu, Bill Gates mengganti kode link pada pesan Twitter yang sudah dimuat pada tanggal 19 November 2011. Semula kode link itu adalah “t.co/mQ3GUyV5” kemudian setelah peristiwa dua korban tewas di final sepakbola Sea Games 2011 itu kode link itu diganti menjadi “b-gat.es/teslTB”.

Entah apa maksud Bill Gates dengan menggunakan kode “tes” pada kode link yang baru itu, apakah terkait soal “tes” yang pernah aku ungkapkan pada suratku kepada dia beberapa tahun lalu yaitu aku jual lukisanku ke Bill Gates agar aku menjalani “tes” pada sisa waktuku di dunia fana ini.

Sehingga “teslTB” itu seperti berarti “teslah, ….. Tidak B ……..” dimana B adalah dari nama orang. Seperti isyarat agar lebih baik aku menjalani tes sajalah, sebagaimana aku ungkapkan diatas, sebab mungkin salah satu keberatan kamu menerima aku adalah karena aku masih dalam keadaan serba nebeng. Agar dengan demikian kita segera menjalani pernikahan untuk kemudian aku ketemu ajal untuk kebaikan umat manusia.

Sekitar sehari sebelum kejadian dua orang tewas di stadion GBK itu, aku sempat mimpi yang seperti terkait dengan kejadian itu. Dalam mimpi itu aku seperti datang ke suatu komplek perumahan sederhana dengan jalan kecil yang cuma muat satu mobil lewat, dimana ada beberapa kursi yang diletakkan di jalan kecil itu di depan sebuah rumah. Aku duduk di sebuah kursi dan melihat di kejauhan ada pertigaan dan ada rumah yang rada masuk ke dalam, halaman lebih jauh dari jalan dibanding rumah lain. Rumah itu model minimalis, dan aku sempat bilang rumah itu bagus. Lalu aku berjalan ke arah rumah itu, tapi setelah dekat ternyata model rumah itu berbeda, bagian tembok depan tampak tinggi seperti lebih dari dua lantai, genteng tidak kelihatan dari arah depan karena tembok itu berbentuk panah besar ke atas.

Setelah di dalam, aku duduk di kursi lipat dan disuguhi makan seperti kalau sedang ada acara keluarga, dan ketika makananku sudah hampir habis baru aku perhatikan di sebelah kiriku ada perempuan Cina yang juga sedang makan dan melihat ke aku. Kemudian selesai makan aku permisi untuk pergi. Di sebuah jalan dekat rumah itu, aku sempat ngobrol dengan beberapa orang dan tampak ada taksi kuning. Seseorang disitu berkata: “Sebetulnya saya tadi mau langsung ke pelabuhan…….”. Karena dalam mimpiku itu aku merasa sedang berada di wilayah Barat kota Jakarta, maka aku langsung bertanya ke orang itu: “Pelabuhan Mauk Tangerang ?”

Ketika kemudian terjadi peristiwa dua orang tewas di stadion GBK itu, dan pada berita Selasa pagi dan siang di TV diperlihatkan suasana di depan rumah almarhum Reno Alvino, tampak mirip dengan situasi yang ada di mimpiku dimana jalan di depan rumah adalah jalan kecil dan ada kursi-kursi diletakkan di jalan depan rumah. Tapi ketika disebut alamat rumah Reno Alvino itu di Cililitan, aku pikir tidak klop dengan Tangerang dalam mimpiku itu. Pada saat itu korban yang satu lagi belum teridentifikasi.

Baru kemudian pada malam hari muncul berita bahwa mayat yang satu lagi sudah dikenali oleh keluarga yaitu Aprilianto Wicaksono, dan bertempat tinggal di ……… Tangerang.

Kemudian pada Rabu sore ketika aku ke Mal Cinere yang semula mau beli flash-disk tapi batal terkait soal Ganti Batere Jam Laptop, saat mau keluar dari Mal aku masih berpikir apakah lebih baik beli flash-disk di Mal Cinere atau ke Mangga Dua aja dulu sekalian cek soal batere untuk jam laptopku. Sambil berpikir seperti itu, aku berdiri di teras depan Mal Cinere beberapa saat, dan aku dengar di kiriku ada suara perempuan sedang menelepon. Waktu aku menoleh, ternyata perempuan Cina seperti di mimpiku itu. Waktu aku melangkah menuju jalan depan Mal Cinere, aku menoleh sebentar ke arah Mal lagi dan terlihat tembok depan Mal Cinere itu tinggi berbentuk panah ke atas, seperti tembok rumah di mimpiku itu. Dan waktu aku menyeberang, lewat sebuah taksi kuning, merk Taksiku.

Semula aku mau segera menuliskan soal ini, tapi karena masih repot urusan batere jam laptopku sehingga aku harus cari CD untuk back-up file lalu berubah jadi cari flash-disk dan setelah back-up files aku harus ke Mangga Dua ganti batere jam laptopku, maka aku tunda penulisan soal ini.

Ada yang penting dari soal ini yaitu aku merasa ada eskalasi peningkatan jumlah korban. Pada suratku tanggal 7 November 2011 yang berjudul “Gempa Bali Lagi Setelah Tanggal 4 Aku Tidak Ke Kantor Kamu, Dan Hantuchova Sebelum Final Ana Tanggal 6” aku menulis “…… dan ternyata beberapa jam kemudian pada malam hari betulan terjadi bencana gempa 5,2 SR di Bali, untung tidak terlalu besar sehingga tidak ada korban…..”

Tapi kemudian pada kejadian di stadion GBK tanggal 21 November 2011 itu mulai muncul korban yaitu dua orang tewas. Dan pada kecelakaan pesawat di gunung Ciremai, pesawat yang hilang pada 16 November 2011 dan baru ditemukan sekitar sepuluh hari kemudian, korban tewas berjumlah tiga orang. Sedangkan pada jembatan runtuh di Kutai Kartanegara 26 November 2011, jumlah korban sampai saat aku tulis ini sudah mencapai 18 orang tewas yang berhasil diidentifikasi.

Kalau kita menunggu sampai korban semakin banyak, mencapai ribuan lebih, baru kemudian kita mengadakan pembicaraan yang serius, maka reputasi kita dimata Allah SWT akan sangat buruk. Sebab sebelum inipun sudah ada beberapa bencana yang seperti terkait dengan kita.


Jakarta, 1 Desember 2011.
wassalam,


a.m. firmansyah
sms 0812 183 1538


Tinggalkan komentar