Rahma Sarita: assalamualaikum wr wb

HAL:  Dua Kunjungan Tanpa Motret


………
………
Rahma Sarita pada acara B-Jak, bagian dari Ada Apa Berita, tanggal 9 Januari 2012 menginterview pengamat ekonomi Didiek Rachbini dan wakil menteri ESDM Widjajono Partowidagdo.
………
Ini foto dipotret dari TV saat aku sudah sampai rumah pada Senin 9 Januari 2012 malam. Seperti pada saat aku datang tanggal 28 Desember 2011, maka pada tanggal 9 Januari 2012 aku juga tidak sempat memotret kamu di kantor kamu. Karena kamu lewat sekelebatan saja seperti penampakan. Jangan-jangan kamu emang sengaja memanjangkan rambut belakangan ini agar kalau kamu meninggal dalam waktu dekat ini akan muncul kuntilanak mirip kamu. Maka itu jangan sampai kamu meninggal sendiri, harus ajak aku biar ada yang menemani kamu jadi kuntilanak, ‘kan jarang loh ada kuntilanak laki.
………
…….
Pada akhir acara tanggal 9 Januari 2012, aku sempat rekam berbentuk video momen saat kamu bersalaman sama wakil menteri ESDM pak Widjajono Partowidagdo kemudian sama pak Didiek Rachbini, lalu tangan kamu didekatkan ke hidung kamu. Jadi seperti mengingatkan aku karena malam itu aku nggak salaman sama kamu. Padahal aku pernah cerita dulu tahun 2001 waktu pertama kali salaman sama kamu kemudian dalam perjalanan pulang aku ciumin tanganku.
………


Tanggal 9 Januari 2012 kemarin waktu kamu datang sekitar jam tujuh malam, aku sedang duduk jongkok bersama beberapa crew Alif-TV. Dan saat aku menyapa “assalamualaikum”, kamu menjawab “salam” sambil menatap mataku tapi tetap terus berjalan ke dalam. Aku sempat tanya ke crew Alif-TV yang jongkok di sampingku, apakah aku bisa bicara sama kamu di dalam, dan dijawab bisa. Akupun masuk dan kamu sudah duduk di ruang make-up, terlihat dari kotak kaca di bagian atas pintu ruang make-up.

Saat aku pikir bisa bicara sama kamu di ruang make-up, aku minta ijin dulu kepada satpam yang bertugas disitu. Menurut satpam di bagian dekat ruang make-up, kalau sedang di make-up kamu tidak boleh diajak bicara karena sudah harus konsentrasi ke acara. Oleh sebab itu aku tidak masuk, dan kata satpam lebih baik aku bicara sama kamu kalau kamu masih di halaman saja saat kamu baru datang.

Penting untuk aku jelaskan disini, waktu aku jongkok di bawah dan kemudian kamu datang berjalan lewat di depanku cukup dekat, bukan berarti aku ingin agar kamu saja yang naik ke atas sendirian menghadap Allah ketemu ajal sedangkan aku tetap di bawah di dunia fana ini. Aku jongkok karena para crew Alif-TV itu sebagian besar juga jongkok, ‘kan nggak enak kalau aku berdiri seolah aku boss atau manager mereka atau sedang kasih training. Dan waktu kamu muncul mendadak dari antara mobil-mobil yang diparkir dekat situ, semula aku belum sadar bahwa itu kamu. Maklum kalau kita berada di tempat yang belum terlalu familiar ‘kan kita kadang kurang tanggap terhadap keadaan sekitar.

Baru setelah seorang crew Alif-TV nyeletuk “nah, ini dia……”, aku mulai perhatikan siapa yang sedang jalan mendekat untuk lewat di depanku, rambut panjang terurai, dengan memakai rok terusan berlengan panjang dan bagian bawah juga panjang berderai sampai mata kaki. Ternyata presenter kesayanganku, dengan wajah tanpa make-up namun tetap cantik, dan di sekitar kepala dan leher terlihat kulit kamu yang sawo matang lebih tampak hidup kalau sedang tanpa make-up seperti itu. Dalam momen seperti itu tentu tidak mungkin aku mendadak berdiri dari posisi jongkokku. Seperti di film-film, kalau sedang ada situasi yang menegangkan ‘kan suka dikasih tau: “……don’t make sudden move……”.

Namun yang jelas hatiku lebih tenang dan lega dengan sikap kamu yang mau membalas salamku, sambil menatap mataku seperti untuk memastikan aku tahu kamu sedang bicara sama aku.


Jakarta, 10 Januari 2012.
wassalam,


a.m. firmansyah
sms 0812 183 1538


Tinggalkan komentar